Pada engkau, kubisikkan kinanthi
yang mendayu. Lewat tetesan embun pagi itu dan deru angin.
Pada
engkau, kujalin sutera yang mengharu. Lewat sayup angin dan aroma pucuk
tembakau.
Bila rembulan telah memudar, bintang
meredup, dan kereta menjauh. Pada hijau rerumputan
terpancang
tapak yang perlahan tak terlihat. Lalu angin membawanya larut untuk dilupakan.
Samar bocah-bocah mendendangkan
pocung dalam keriangan. Keriangan yang tak terpancar
dari pesan-pesanmu. Ingin kembali ke
masa itu, dengan nyanyian tembakau, kau terbitkan
geguritan dan dandanggula. Tak
sempat melantunkan asmaradhana. Pupuh itu sudah lebur
dalam
megatruh.
Bila rembulan cahyanya lalu bersama
angin dan pedati melabuhkan bebannya.
Pada
engkau, kukirimkan lontar yang merapuh. Lewat kabut dua gunung di tepian.
Temanggung,
29 Mei 2012