Catatan Tengah Hari

Pagi ini mentari bersinar begitu cerahnya...
Baru saja kudapatkan berita menarik hari ini, tentang perjalanan hidup mereka, "adik-adikku"...
Masih kuingat, canda saat makan di warung tenda dekat kampus dan berceloteh riang. Aku berada di antara kalian, mencoba menikmati dunia kalian, dunia yang akan "kutinggalkan". Tahukah kalian, ternyata aku tak bisa meninggalkan.. Aku ingin mengulang, menjadi mahasiswa semester entah berapa, berkumpul, berbicara tentang berbagai hal, dan saling tertawa sambil curi-mencuri ide..hemmm...
Adik-adikku,
Ada dua hal yang membuatku bangga pada kalian saat ini.. Maukah kalian tahu??

Pertama, satu dari kalian, M. Rifan Fajrin, "sudah resmi" menjadi cerpenis muda negeri ini.. Ups! Aku terlangkahi! Namun, aku bangga.. Rifan, ada banyak hal yang kau lalui sampai kumcermu terbit.. Aku memang tak berada dalam proses itu, tapi aku bangga mengenalmu.. (Hei, bisa kuceritakan pada murid-muridku, aku mengenal salah satu cerpenis muda berbakat negeri ini! Hitung-hitung sebagai penyemangat mereka..hehehehe)
Selamat, adikku.. Selamat datang dalam dunia barumu yang sudah lama dalam hidupmu... Aku iri, tetapi tahu diri. Aku tak ada separuhnya dari dirimu..
Kedua, kau, Ahmad Syarifudin, si om gendutku... Aku bangga, kau berhasil melewati semuanya sampai ada "label" S.Pd. di belakang namamu. Kau berhasil untuk tidak mengikuti jejak langkahku menjadi "mahasiswa kadaluarsa" dengan lulus setahun lebih cepat daripada proses waktu kelulusanku... Kegigihanmu menjadi suatu hal yang tak kan terlupakan, Rif..
Selamat, adikku.. Selamat datang di belantara kehidupanmu yang baru.. selamat datang di belantara yang jauh lebih kejam daripada belantara yang dulu...

Kadang aku masih merasa berada di antara kalian. Menghirup aroma Sekaran. Menggali irama kampus. Menyusuri satu per satu warung tenda.. Mencecap kopi. Melemparkan kata demi kata. Dengan kata-kata itu, kita tantang dunia.
Hei, aku ingin tahu.. Kata-kata yang kita bagi apakah benar-benar menjadi ide-ide yang tercuri oleh pikiran kita sendiri??? Aku akui, aku paling tidak produktif dalam menantang dunia dengan kata. Aku akan terus mengejar kalian, terutama, kau Rifan!

untuk kedua "adikku" di Universitas Negeri Semarang...
Rifan, kapan kau menyusul Arif, menambahkan label di belakang namamu?
Arif, kapan kau menyusul Rifan, mencatatkan namamu di sebuah sampul buku?
Semangat dan pantang menyerah!!