Pendar-pendar merambat lewat beludru hitam
Melayang selayak bintang memandu alam
Gemuruh menjadi sebuah ikatan
Bergulir dari kaki-kaki yang merambah senyuman
Kejujuran mengalir mengawali untaian makna
Lalu, satu per satu gugur seiring gerak dedaunan
Bahkan angin merajuk pada hati
Cahaya memancar
Irama bergetar
And the moonlight goes in to the window
Like a line in a pillow;
To see how much it make us brave
To get what we want to be
Tapi cahaya kembali menjadi pendar
Terantuk karma di hadapan mata
Bintang melambung
Limbung
Hati terkatung
Senyum meraih pahit
Kepala tegak memandang langit,
Kelabu!
Semarang, 15 Maret 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar